Apa Tantangan terbesar dalam Pengelolaan Data Driven Human Capital Management ?
Dalam suatu perusahaan, data diproduksi setiap menitnya yang berasal dari transaksi bisnis, pelanggan dan mitra bisnis, dan lain-lain.
Di era modern, data diibaratkan sebagai bahan bakar untuk menjalankan roda perusahaan agar sampai tujuan melalui pilihan rute yang tepat. Semua data yang dimiliki terkumpul menjadi sekumpulan data dalam jumlah besar yang umumnya dikenal sebagai Big Data.
Walaupun data dinilai sangat penting bagi laju pertumbuhan bisnis, namun kenyataannya hingga saat ini masih banyak perusahaan yang belum menemukan cara tepat untuk mengelola data menjadi sesuatu yang bernilai karena mengalami berbagai tantangan.
Sebenarnya, apa saja tantangan pengelolaan big data yang sering terjadi dalam suatu perusahaan? Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut?
Menurut Dudi Arisandi, Chief people Officer dari tiket.com saat ditemui pada event HR Expo pada Rabu (13/12) di JCC Senayan Jakarta menyebutkan, kalau bicara mengenai apa yang menjadi tantangan untuk data-driven dari human capital management, sebetulnya tantangannya ada di mereka sendiri.
“Apakah mereka siap berubah, apakah perusahaan itu juga siap untuk berubah untuk menggunakan data sebagai basis dalam mengambil keputusan,” jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa , sebenarnya data ada di mana-mana dan tidak terstruktur, jadi satu sama lain tidak dapat saling bercerita. Sehingga dalam pengelolaan data diperlukan dukungan dari manajemen. Salah satu diantaranya dengan penetapan objektif yang jelas, supaya data driven itu bisa menjadi culture di organisasi.
“Kemudian juga harus mempersiapkan orang-orangnya, supaya bisa lebih data-driven,” tambahnya.
Dengan demikian jika kita kita bicara mengenai data transformation atau digital transformation, itu sebenarnya kita berbicara soal people transformation.
“So we have to start with people,” pungkasnya.
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS