MENGEMBANGKAN SDM ANAK ASUH PANTI ASUHAN MELALUI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS
Wustari L.Mangundjaya
wustari.larasati@dsn.ubharajaya.ac.id
PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia berusaha menjadikan bangsa dan SDM Indonesia menjadi SDM yang maju, kompeten, dan memiliki nilai-nilai luhur serta memiliki daya saing yang tinggi. Untuk itu melalui program Nawa Cita dan Merdeka Belajar Kampus M erdeka (MBKM) Pemerintah Indonesia berusaha mencapai visinya tersebut (Peraturan Presiden, 2017). Hal ini berlaku bagi semua anak didik, tanpa terkecuali, termasuk didalamnya mereka yang berada pada Panti Asuhan. Sementara itu, berdasarkan analisis organisasi yang telah dilakukan anak-anak yang berada di Panti Asuhan di Jakarta Timur, yang berusia 14-18 tahun memiliki masalah psikologis yang berhubungan dengan adaptasi dan penerimaan diri (Mangundjaya, 2017). Saat ini mereka merasa galau akan dirinya, kurang percaya diri dan mandiri (Mangundjaya & Pendjol, 2022). Untuk itu, dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan anak bangsa, tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bhayangkara Jakarta Raya berpartisipasi dalam mengembangkan kompetensi anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak di Jakarta Timur, dengan tujuan memberikan pembekalan bagi mereka untuk dapat beradaptasi di lingkungan yang baru setelah mereka keluar dari Panti Asuhan.
PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING)
Pendampingan pengembangan kesejahteraan psikologis dilakukan pada 64 anak asuh yang merupakan anak-anak perempuan yang berada pada usia sekolah setingkat SMTP-SMTA. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan mereka memiliki berbagai kompetensi yang diperlukan untuk dapat menjadi bekalnya kelak dalam beradaptasi di lingkungan yang baru.
Berdasarkan konsep Kesejahteraan Psikologis (Ryff & Singer, 2008) terdapat 6 (enam) dimensi dari Kesejahteraan Psikologis yang perlu dimiliki oleh individu, yaitu:
⦁ Penerimaan Diri
Aspek ini menekankan penerimaan diri seseorang terhadap masa lalunya maupun saat ini. Hal ini membuat inividu yang memiliki penerimaan diri yang baik akan dapat memiliki sifat positif terhadap diri sendiri dan menerima berbagai aspek diri termasuk sifat baik dan buruk yang dimilikinya, sehingga akan membuatnya mengalami kesehatan mental.
⦁ Kemandirian
Individu yang memiliki tingkat otonomi yang baik biasanya akan mandiri, mampu menolak tekanan sosial untuk berfikir dan berperilaku dengan cara tertentu, dan mampu mengatur perilaku diri sendiri serta mengevaluasi diri sendiri dengan standar pribadi. Selain itu, ia secara umum telah memiliki kendali internal (internal locus of control) dalam mengevaluasi dirinya. Dengan perkataan lain, individu tersebut tidak perlu meminta persetujuan dari orang lain untuk bersikap dan bertindak serta mampu mengevaluasi dirinya sendiri dengan standar-standar pribadinya.
⦁ Menjalin hubungan positif
Hubungan positif dengan orang lain diartikan sebagai kemampuan untuk mencintai. Individu yang mempunyai keterampilan yang baik dalam hubungan positif dengan orang lain ditandai dengan kepanemiliki hubungan yang hangat, memuaskan dan saling percaya dengan orang lain. Ia juga memiliki perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, dan dapat menunjukkan rasa empati, rasa sayang. keintiman, serta memahami konsep memberi dan menerima dalam hubungan sesama manusia. Kemampuan ini dilihat juga sebagai karakteristik utama dari kesehatan mental seseorang.
⦁ Penguasaan Lingkungan
Merupakan kemampuan individu untuk memilih atau menciptakan suatu lingkungan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Dalam hal ini, penguasaan lingkungan yang baik dapat dilihat dari sejauh mana individu dapat mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada di lingkungan. Ia juga diharapkan mampu mengembangkan dirinya secara kreatif melalui aktivitas fisik maupun mental. Kemampuan ini dapat didefinisikan sebagai salah satu karakteristik kesehatan mental.
⦁ Penetapan Tujuan Hidup
Menekankan pentingnya keyakinan yang memberikan satu perasaan dan pemahaman yang jelas tentang tujuan dan arti kehidupan dalam diri seseorang. Dalam hal ini, individu yang memiliki tujuan hidup yang baik akan memiliki target dan cita-cita dalam hidupnya serta merasa bahwa kehidupan di saat ini dan masa lalu adalah bermakna, individu tersebut juga memegang teguh pada suatu kepercayaan tertentu yang dapat membuat hidupnya lebih berarti.
⦁ Pertumbuhan dan pengembangan diri
Yaitu pemanfaatkan secara optimal seluruh bakat dan kapasitas yang dimiliki oleh individu merupakan hal yang penting dalam kesejahteraan psikologis. Individu yang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru, berarti individu tersebut akan terus berkembang bukan hanya mencari suatu titik yang diam di mana semua masalah terselesaikan. Individu yang mempunyai pertumbuhan diri yang baik, akan memiliki perasaan untuk terus berkembang, menyadari potensi-potensi yang dimiliki dan mampu melihat peningkatan dalam diri dan perilakunya dalam waktu ke waktu.
Diharapkan dengan pelatihan mengenai kesejahteraan psikologis tersebut dapat memberikan kesadaran mengenai diri para anak asuh, menjadi lebih mandiri dan mampu untuk menjalin hubungan positif serta menghadapi lingkungan secara percaya diri.
PENGEMBANGAN JIWA WIRAUSAHA DAN KETERAMPILAN PRAKTIS
Selain mengembangkan kesejahteraan psikologis, mereka juga dibekali dengan karakteristik dan jiwa wirausaha, serta bagaimana membuat rencana berwirausaha, sehingga pada waktu mereka keluar dari Panti, akan dapat memulai usaha sesuai dengan minat dan keterampilan yang dimilikinya. Mereka diajarkan untuk memiliki jiwa dan kiat berwirausaha antara lain:
a) Kenali dan kembangkan potensi diri,
b) Kembangkan kreativitas dan inovasi,
c) Selalu menjaga kejujuran dan integritas,
d) Mencari dan mengembangkan peluang,
e) Berani mencoba,
f) Tidak mudah menyerah,
g) Bangkit kembali dari kegagalan (Resiliensi),
h) Kembangkan disiplin diri,
i) Kenali dan kembangkan jejaring, dan
j) Selalu beriskap positif dan optimis. Selain itu mereka juga diminta untuk mengidentifikasi SWOT dirinya yang terkait dengan kegiatan berwirausaha, serta membuat rencana usaha.
Lebih lanjut, untuk dapat melengkapi kompetensi yang dimiliki, mereja juga dibekali dengan keterampilan praktis (life skills), yaitu memberikan keterampilan yang dapat dipraktekkan untuk selanjutnya dapat menghasilkan uang bagi mereka. Keterampilan praktis tersebut antara lain adalah membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas atau sisa produksi yang masih dapat dimanfaatkan atau didaur ulang seperti kain perca, botol plastik, karton, dan barang-barang sederhana lainnya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Kegiatan ini pendampingan pengembangan kompetensi dan kesejahteraan psikolgis ini dilakukan pada tanggal 11-13 Desember 2022, oleh tim Pengabdian Kesejahteraan pada Masyarakat, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang didukung oleh tim Psikolog dari Komunitas Kita Cinta Indonesia. Kegitan ini merupakan hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi melalui Hibah Program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU bagi PTS tahun 2022
Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka (pelatihan yang diberikan bermanfaat/berguna (27.5% dan 72.5 % menyatakan sangat bermanfaat) serta mereka menginginkan untuk dapat kembali mengadakan kegiatan yang serupa, karena menurut mereka hal ini dapat menjadi pembekalan diri dan membantu dalam pengembangan diri. Menyikapi permintaan tersebut Universitas Bhayangkara Jakarta Raya bermaksud melanjutkan program pengembangan SDM yang tidak hanya untuk anak asuh saja tapi juga untuk para pengasuhnya.
PENUTUP
Kegiatan ini mengacu pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dengan target luaran yang akan dicapai adalah pengembangan kompetensi dan kesejahteraan psikologis anak-anak Panti Asuhan, dengan tujuan memberdayakan mereka untuk dapat beradaptasi ke lingkungan baru setelah selesai dari masa sekolahnya dan tinggal di Panti Asuhan.
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan kegiatan inti dirasakan bermanfaat bagi para anak asuh, dan menginginkan untuk dilakukan kembali. Lebih lanjut, berdasarkan hasil diskusi dengan para pendamping dan pengasuh, pelatihan dan keterampilan semacam ini diperlukan di banyak Panti Asuhan lainnya. Untuk itu, dengan mengacu pada prinsip bahwa mencerdasakan kehidupan bangsa adalah merupakan tanggung jawab bersama, maka peran serta pemangku kepentingan lain (antara lain melalui program CSR) sangat dinantikan.
Gambar: Peserta, Fasiltator dan Tim Penunjang
REFERENSI
Mangundjaya, W.L dan Pendjol. I (2022), Pendampingan pengembangan organisasi melalui pendekatan SWOT dan Appreciative Inquiry pada Panti Asuhan di Jakarta, Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 6, No 2, November 2022, hal 2016-219.
Mangundjaya, W.L (2020). Pengembangan Organisasi: Diagnosis dan Intervensi, Jakad Media Publishing: Surabaya.
Mangundjaya, W.L.H (2017) Pelatihan dan Pengembangan Karyawan, Jakarta: Swascita Publishing.
Peraturan Presiden (2017) Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Perpres No.59, tahun 2017.
Ryff, C.D dan Singer, B.H (2008). Know Thyself and become what you are: Eudaimonic approach to Psychological Wellbeing. Journal of Happiness Studies, 9.13-39, DOI,10.1007/s10902-006-9019-0.
Tentang Penulis
Wustari L. Mangundjaya adalah seorang Associate Professor pada Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara (setelah pensiun dari dosen ASN pada Fakultas Psikologi Universitas Indonesia). Ia adalah seorang Psikolog Industri dan Organisasi dengan spesialisasinya dibidang Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Gelar Doktor, dan Psikolognya diperoleh dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Sementara itu, Master of Organizational Psychologynya (M.Org.Psy) diperoleh dari University of Queensland, Brisbane Australia. Ia juga mempelajari manajemen dari FEB Universitas Indonesia, serta mengambil Post Ggraduate Diploma dalam hal Strategic Human Resources Management and Development (DSHRMD) dan Organizational Development (DOD) dari University of Ateneo de Manila. Selain itu, ia juga seorang praktisi yaitu seorang Senior Consultant yang bergerak dibidang People and Organizational Development sejak tahun 1994. Publikasinya baik berupa artikel jurnal, buku dan book chapter telah lebih dari 100 buah dapat ditemukan di berbagai website ilmiah.
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS