10 Pekerjaan Paling Banyak Dicari Selama Pandemi Covid-19
Dengan semakin bertambahnya jumlah penderita Covid-19 di seluruh dunia, telah membuat banyak perusahaan merasakan dampaknya hingga hari ini. Bidang usaha yang paling terpukul adalah pariwisata dan biro perjalanan hingga kepada usaha perhotelan. Bahkan ini kemudian mulai merambah ke bidang transportasi, seriring dengan semakin melambatnya permintaan tiket untuk bepergian ke sejumlah daerah tujuan, karena banyak negara mulai menutup perbatasan mereka dan menerapkan kebijakan karantina negara.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh LinkedIn pada Maret 2020 menyebutkan, setidaknya ada 50 juta pekerja yang merasakan dampak dari melemahnya bisnis akibat pandemi. Dalam hal ini Asia menjadi benua yang paling terkena dampaknya. Bahkan di Malaysia sendiri, diproyeksikan bahwa jumlah pengangguran bisa mencapai sekitar 2,4 juta, di mana 67 persennya adalah pekerja tidak trampil. Sedangkan di Indonesia pada awal Maret terdapat sekitar 1,2 juta penganggur seperti yang dilansir oleh Departemen tenaga Kerja Indonesia, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah. Banyak perusahaan keuangan yang beroperasi di Singapura dan Hong Kong juga melaporkan keterlambatan perekrutan, karena wabah Covid-19 telah mengganggu bisnis mereka.
Namun demikian tidak semua bisnis ataupun industri mengalami kerugian yang besar. Karena dari data LinkedIn menunjukkan bahwa permintaan akan pekerja, terutama mereka yang bekerja di sektor tertentu dalam negara-negara untuk menavigasi pandemi ini, seperti bisnis dan industri yang berkaitan dengan penyediaan kebutuhan kesehatan dan infrastruktur mengalami pertumbuhan pesat.
Berdasarkan posting pekerjaan LinkedIn di bulan Maret 2020, berikut ini adalah beberapa pekerjaan yang paling dicari karena tingginya permintaan akan tenaga kerja.
1.Pekerja Gudang
2.Operator Sistem IT
3.Akuntan Publik
4.Tenaga Medis
5.Pekerja Konstruksi
6.Manajer Gudang
7.Psikolog
8.Mekanik Kendaraan
9.Penasihat Akademik
10.Pengemudi ataupun Kurir Pengiriman Barang
Seperti yang dapat dilihat secara jelas, permintaan akan pekerja kesehatan dan obat-obatan meningkat tajam karena kebutuhan akan lebih banyak tenaga medis telah menjadi yang terpenting di tengah wabah COVID-19. Layanan pengiriman makanan juga mencatat adanya lonjakan besar dalam perekrutan, karena tingginya permintaan makanan meningkat disebabkan semakin banyak negara menerapkan kebijakan pembatasan sosial atapun karantina wilayah.
Para pedagang retail dan grosir juga mengalami peningkatan besar dalam permintaan, karena tingginya minat konsumen untuk menimbun barang sebanyak mungkin dengan jumlah perjalanan terbatas yang diizinkan untuk mereka lakukan.
Banyak negara di Asia berada dalam situasi yang serupa satu sama lain, dimana ada terjadi peningkatan permintaan di bidang industri F&B. Sama halnya dengan booming layanan pengiriman makanan dan barang. Terlepas dari ini, perusahaan logistik dan kurir juga mengalami permintaan yang cukup tajam.
Dalam situasi yang penuh dengan pembatasan pergerakan penduduk, juga telah membuat banyak sekolah dan insutri menempuh kebijakan work from homa dan ini tentunya sangat membutuhkan peran teknologi iformasi secara masif, Akibatnya permintaan akan operator ataupun system enginer di bidang IT juga mengalami lonjakan yang cukup tajam. Terutama untuk menjaga agar internet tetap berfungsi dengan baik, karena konektivitas melalui internet adalah satu-satunya hal yang membuat banyak perusahaan beroperasi dengan baik selama masa-masa sulit ini.
Sumber/foto : hrasiamedia.com/bizjournals.com